Senin, 14 Mei 2012

MIMPI


Catatan ini untuk seorang sahabat yang bertanya tentang “Mimpi”, belakangan topik ini menjadi menarik bagi ana karena di kantor pun tidak jarang hal ini menjadi perbincangan.

Suatu waktu ana mendengar seorang teman di kantor berkata :
 “ Eh..kalo mimpi liat Jamur, kira-kira yang keluar Nomer berapa ya…?” (ana yakin antum/na mengerti Nomer yang dimaksud..so tidak perlu ana jelaskan lebih lanjut yee..)
Dalam hati ana, “Loch..apa kaitan Jamur dengan Nomer ya????, ada-ada aja…!” ^_^

ya..begitulah kira-kira realitas sebagian masyarakat kita, ternyata masih ada dan mungkin saja banyak yang masih seneng dengan hal-hal yang berbau mistik tanpa dasar yang jelas…

Islam tidak pernah menafikan adanya hal-hal yang memang bersifat Ghaib, jelas dalam Al-Qur’an Allah Subhanu wa ta’alaa berfirman :

Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada merekadan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhiratMereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S Al- Baqarah : 1-5)

Bahkan Beriman kepada yang ghaib menjadi salah satu dari ciri-ciri dari orang yang bertaqwa, namun menyikapi perkara-perkara yang ghaib haruslah hati-hati jangan sampai nantinya kita jatuh kepada kemusyrikan, seperti contohnya tadi Mempercayai bahwa mimpi sebagai sumber rezeki dengan menabirkan mimpi secara sembarangan, atau ada lagi seperti kasus mempercayai Ramalan bintang, mengunnakan Jimat, atau Jampi-jampi untuk kebal, dll.

Berhati-hatilah saudaraku “dosa syrik itu satu-satunya dosa yang tidak akan dimaafkan”  oleh Allah Subhanahu wa Ta’alaa

Eits…tapi jangan salah pengertian yaa..,

Sebagian orang masih ada yang bingung mengenai dosa syirik ini dan menganggap ayat Al-Qur’an Kontradiksi karena terdapat ayat yang  Menyatakan bahwa Allah Tidak mengampuni Dosa syirik, tetapi di ayat lain Allah menyatakan mengampuni Dosa Syirik .
Perhatikan ayat berikut :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S An-Nisaq : 48)

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (Q.S An-Nisaa : 116)

Lalu simak juga ayat berikut yang sepertinya kontradiksi dengan ayat sebelumnya  :

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kelalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. (Q.S An-Nisaa : 153)

Tidak usah bingung Ikhwatifillah…pada dasarnya setiap Dosa itu bisa diampuni selama seseorang itu 
bertaubat, JADI KUNCINYA adalah TAUBAT

Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.SAz-Zumar:53)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini : “Ayat yang mulia ini merupakan seruan kepada orang-orang yang bermaksiat, baik orang-orang kafir atau lainnya, untuk bertaubat dan kembali (kepada Allah). Ayat ini juga memberitakan bahwa Allah Tabaraka Wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa tersebut dan meninggalkannya, walaupun dosa apapun juga, walaupun dosanya sebanyak buih lautan. Dan tidak benar membawa arti pengampunan Allah (dalam ayat ini) dengan tanpa taubat, karena orang yang tidak bertaubat dari syirik tidak akan diampuni oleh Allah. [Tafsir Ibnu Katsir, surat Az-Zumar: 53]

Simak juga penegasan pengampunan terhadap dosa syirik  (tapi tentu dengan syarat bertaubat yaa ^_^) pada ayat berikut :

, “Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (Q.S Al-Anfal : 38)

Tuh..bahkan kata Allah kalo orang Kafir mau beriman dianggap ngga ada deh dosa yang dah dulu-dulu…kalo kata pegawai SPBU mah…”Mulai dari Nol yaa…!” he..^_^.., balik lagi dah kaya bayi yang baru lahir jadi belom punya dosa.

“Nah…selain itu coba dipikir juga..Jika dosa syirik tidak diampuni dengan taubat, maka seruan para rasul akan menjadi sia-sia…donk, ..?”
karena mayoritas bangsa Arab sebelum kedatangan dakwah Nabi Muhamad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang musyrik. Dan mereka berhenti dari kemusyrikan mereka adalah disebabkan keimanan mereka, dan bertaubatnya mereka dari kemusyrikan

yang tidak diampuni dosanya sebagaimana yang disebutkan pada ayat 48 dan 116 surat An-Nisaa maksudnya adalah orang kafir dan musyrik yang mati dalam kekafiran dan kemusyrikannya, artinya bahwa ia mati sebelum sempat bertaubat.

Orang-orang beriman yang nantinya masuk neraka karena perbuatan dosanya masih mungkin Allah ampuni dan dimasukkan ke dalam surga,berdasarkan hadits qudsi berikut :

Tatkala penduduk surga masuk ke dalam surga dan penduduk neraka masuk ke dalam neraka, maka Allah berkata, “Barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi, maka keluarkanlah dari (neraka).” Maka dikeluarkan orang-orang yang sudah terbakar dan menjadi arang. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam sungai kehidupan. Mereka lalu tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji-bijian yang dibawa banjir-atau perawi mengatakan lafazh hamiyyati sebagai ganti dari lafazh hamim as-sail- Nabi bersabda , “tidak tahukah kalian bahwasanya ia tumbuh kekuning-kuningan dan berselimut.” (H.R Bukhari)

 tapi  lain halnya bila matinya dalam keadaan musyrik maka sudah tidak memungkinkan lagi untuk bisa masuk ke dalam surga,  kenapa…? Ya..karena syirik menjadi satu-satunya dosa yang tidak bisa diampuni lagi apabila belum sempat bertaubat sebelum ajal menjelang.

Tapi tetep Na’udzubillahi min dzalik deh , walaupun orang yg masih punya iman semuanya akan masuk surga tapi kalo kita mah jangan sampe harus mampir dulu ke neraka…yee…Aamiin..

“So..Ikhwatifillah…wa laa tamuutunna illa wa antum muslimun…yee..!” ^_^

Yuk..sama-sama kita berdo’a :

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Q.S Ali-Imran : 8)

Aamiin…~_~

Ok kembali ke topik awal kita yuuukkk…!

Bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap Mimpi,
 Ikhwati fillah dalam Islam secara umum mimpi itu terbagi menjadi tiga, berdasarkan pada hadits

dari ‘Auf bin Malik Radiyallahuanhu, bahwasanya Nabi salallahu’alaihi wa salam bersabda :
“Sesungguhnya mimpi itu ada tiga, di antaranya ahawil dari syaithan untuk menyusahkan anak Adam (Manusia), kemudian apa yang diinginkan oleh seseorang dalam keadaan terjaganya(ketika tidak tidur), kemudian dilihat dalam tidurnya. Dan mimpi yang merupakan satu bagian dari 46 bagian Nubuwah (kenabian) (Shahih Ibnu Majah (2/240))

Ringkasnya :
1.       Ru’ya shalihah (mimpi baik), yaitu mimpi yang baik yang tidak sedikitpun mengandung sesuatu yang dibenci oleh orang yang melihatnya.

2.       Ru’ya (mimpi) yang dinamakan juga Ru’ya al-khathir (lintasan pikiran), yang dinamakan juga oleh Nabi salallahu’alaihi wa salam dengan bisikan jiwa seseorang. Karena sibuknya alam pikiran seseorang dengan suatu permasalahan lalu dia tertidur, kemudian dia melihat hal-hal yang menyibukkan pikirannya tadi. Ini termasuk hal-hal yang tidak ada bahaya ataupun manfaatnya.

Hmm..jadi inget waktu kuliah dulu…^_^ pas malem hari diwaktu UTS/UAS hayooo ngaku siapa yang dulu belajar nya ampe kebawa-bawa mimpi…apa lagi pas mata kuliah Kimia Organik…yg pas ngigo.. tangan nya sampe  melintir-melintir gara-gara Konfigurasi R sama S ^_^” he...

3.       Ru’ya (mimpi) yang merupakan upaya syaithan untuk menimbulkan rasa dukacita bagi oang yang melihatnya. Sering juga disebut sebagai Hulm.

Hadits Abu Qatadah dari Nabi shalallahu’alaihi wa salam beliau bersabda : “Mimpi yang benar adalah dari Allah sedangkan hulmu adalah dari syaithan (H.R Bukhari dan Muslim)

Dari abu Qatadah dari Nabi shalallahu’alaihi wa salam :

“Mimpi yang benar adalah dari Allah dan alhulm dari syaithan. Maka jika seseorang kamu mengalami hulm, hendaklah dia berlindung daripadanya, lalu meludah ke arah kirinya, maka itu tidak akan membahayakannya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Nah..kalo kita flashback ke sirah…kisah tentang mimpi yang masyhur disebut dalam al-Qur’an ada kisah

Nabi Ibrahim

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (Q.S Ash-Shaaffaat :102)

Kisah Nabi Yusuf :

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S Yusuf 4-6)

 Nabi Muhammad :

(yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(Q.S Al-Anfal : 43)

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. (Q.S Al-Fath : 27)

Ikhwati tentunya juga masih inget donk Kisah tentang mimpi Nabi Muhammad yang sebelum perang uhud,yang diceritakan kepada para sahabat ketika lagi syuro untuk memutuskan apakah akan bertahan di dalam kota madinah atau menyambut musuh di luar Madinah, coba buka lagi deh Shirah Nabawiyahnya di bagian  “Majlis Permusyawaratan untuk Menetapkan Strategi Defensif”  kalo yg karangan Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri ada di halaman 282,, coz kalo ana harus tulis lagi di sini khawatir nanti terlalu panjang Note nya ^_^…terus kalo terlalu panjang notenya nanti ana diprotes lagi deh…he

Tidak hanya Nabi, mimpi para sahabatpun banyak yang dikisahkan diantaranya :

Al Imam Al Hakim meriwayatkan dari Muhammad bin ‘Abdillah bin Amr bin ‘Utsman, katanya : Keislaman Khalid bin Sa’id bin Al-‘Ash termasuk yang mula-mula, dan dia lebih dahulu masuk Islam daripada saudara-saudaranya. Daan awal mula Islamnya ialah karena dia melihat suatu mimpi, seakan-akan dia sedang berdiri di bibir neraka, lalu dia sebutkan luasnya yang hanya Allah yang mengetahuinya. Dia lihat dalam mimpi itu seakan-akan ayahnya mendorongnya ke dalam neraka, dan dia lihat rasulullah shalallahu’alaihi wa salam memegang pinggangnya agar tidak terjatuh. Dia tersentak dai tidurnya lalu berkata “Saya bersumpah demi Allah, ini adalah mimpi yang benar.” Kemudian dia bertemu dengan Abu bakr bin Abi Quhafah, lalu dia menceritakannya. Abu Bakr berkata kepadanya : “Ada kebaikan yang diinginkan denganmu. Inilah Rasulullah, sesungguhnya kamu akan mengikutinya dan masuk Islam, yang akan melindungimu agar tidak terjatuh ke dalam neraka itu.”

Setelah itu dia bertemu dengan Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam di Ajyad, dia pun berkata “Hai Muhammad, kepada apa kamu berda’wah?” beliau berkata : “Saya mengajak manusia kepada Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, serta mencabut semua yang kamu yakini, seperti penyembahan kepada batu yang tidak mendengar, tidak melihat, tidak member manfaat dan tidak tahu siapa yang menyembahnya dan siapa yang tidak.”

Kata Khalid : “Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang Haq kecuali Allah, dan engkau adalah Rasul Allah.”Keislamannya ini sangat menyenangkan Nabi.

Simak juga Kisah Abdullah bin Umar berikut :
Di waktu remajanya ia pernah bermimpi yang oleh rasulullah dita’birkan bahwa qiyamul lail itu nantinya akan menjadi campuran tumpuan cinta Ibnu Umar, tempat tersangkutnya kesenangan dan kebahagiannya. Nah, marilah kita dengar cerita tentang mimpinya itu :

“Di masa Rasulullah saya bermimpi seolah-olah di tanganku ada selembar kain beludru. Tempat mana saja yang saya ingini di surge, maka beludru itu akan menerbangkanku ke sana…lalu tampak pula dua orang yang mendatangiku dan ingin membawaku ke neraka. Tetapi seorang malaikatmenghadang mereka, katanya : “Jangan Ganggu..!” maka kedua orang itu pun meluangkan jalan bagiku…

Oleh hafshah, yaitu saudaraku, mimpi itu diceritakannya kepada Rasulullah. Maka sabda Rasulullah :
“Akan menjdi laki-laki yang paling utamalah Abdullah itu, andainya ia sering shalat malam dan banyak melakukannya!”

Maka semenjak itu sampai ia pulang dianggil Allah, Ibnu Umar tidak pernah meninggalkan Qiyamul Lail baik di waku ia Mukim aau Musafir. (Dikutip dari buku Karakteristik perihidup  60 Sahabat Rasulullah- Khalid Muh. Khalid) 

Kalo dari generasi Tabiin tentang mimpi kita akan banyak mendengar kisah dari M uhammad Ibnu Sirin…ana pribadi seh.. belum sempet baca buku beliau, tapi kalo rekan-rekan mau beli ada yang terjemahannya terbitan GIP judulnya “Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah”, nanti kalo dah ada yang baca Share yee…!”

Ok..lanjut..,  mungkin ada yang berfikiran, “lantas Apakah mimpi yang bisa dita’wilkan hanya mimpi orang-orang yang shaleh saja..?”

Jawabannya “tidak”, karena lafadz hadits tentang mimpi ini umum ditujuakan untuk seluruh manusia bahkan orang kafir pun terkadang bisa mendapatkan mimpi yang benar (maksudnya ada ta’wilnya), contohnya adalah kisah dua orang tahanan yang bersama Nabi Yusuf dipenjara dan Mimpi dari Raja Mesir yang dikisahkan juga dalam Al-Qur’an

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami takbirnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menakbirkan mimpi). (Q.S Yusuf : 36)

Hai kedua penghuni penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)." (Q.S Yusuf : 41)

Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpiMereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi itu." (Q.S Yusuf : 43- 44)

Namun begitu mimpi mereka (orang kafir) sangat jarang benarnya. Hal ini karena kekejian dan kekafiran mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan pada umumnya mimpi mereka adalah dari Syaithan. Akan tetapi kadang mereka melihat mimpi yang benar, selain itu masih dipertanyakan, apakah mimpi tersebut berasal dari Wahyu atau kita katakana satu dari 46 bagian kenabian?

Al Imam Al – Qurthubi menjawab hal ini, beliau mengatakan :

“Jika dikatakan bahwa mimpi yang benar itu adalah satu bagian dari kenabian, bagaimana mungkin orang yang kafir dan pendusta serta kacau keadaannya memperoleh atau bisa mendapatkannya?”
Jawabnya ialah bahwasanya orang yang kafir, fajir (Jahat), fasik dan pendusta itu, meskipun suatu ketika mimpi mereka benar, itu bukanlah dari wahyu dan bahkan juga bukan dai nubuwwah. Karena tidaklah semua yang benar dalam berita tentang perkara ghaib, lantas beritanya merupakan nubuwwah. Dan sudah dijelaskan dalam surat Al-An’am bahwa seorang dukun atau yang lainnya (paranormal dan sejenisnya) kadang-kadang menyampaikan suatu berita dengan pernyataan yang benar (haq) lalu dibenarkan(dipercayai). Akan tetapi hal itu sangat jarang dan sedikit sekali. Demikian pula mimpi mereka ini (Tafsir Al-Qurthubi (9/124))

Oya…kelupaan…satu  lagi yang harus difahami tentang mimpi para nabi Allah dan Rasul itu tidak sama dengan mimpi manusia lainnya, karena mimpi mereka adalah wahyu dari Allah Subhanhu Wa ta’alaa.

Ok..lanjut lagi ya , terus apa aja seh Sunnah yang dianjurkan ketika kita melihat Mimpi?”

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radiyallahuanh bahwasanya dia mendengar Nabi Shalallahu’alaihi wa salam bersabda : “Jika salah seorang kalian melihat mimpi yang disukainya maka itu adalah dari Allah, hendaklah dia memuji Allah karenanya, lalu ceritakanlah. Dan jika dia melihat selain itu dari mimpi yang tidak disukainya, maka itu adalah dari syaithan. Hendaklah dia berlindung dari kejahatannya, dan jangan menceritakannya kepada siapapun, maka itu tidak akan membahyakannya.” (HR Bukhari)

Dari Hadits tersebut bisa kita ketahui berarti ketika kita mendapat mimpi yang baik, pertama adalah  disunnahkan  Memuji Allah atas mipi itu. Falyahmidillaha ‘alaihaa (hendaklah dia memuji Allah karenanya).  Lalu selanjutnya untuk mimpi yang baik ini boleh diceritakan, eits tapi jangan menceritakannya ke sembarangan  orang  yaa…karenaa di sebagian riwayat disebutkan :

“Maka jika salah seorang kalian melihat mimpi yang disukainya janganlah dia ceritakan kecuali kepada orang yang dicintainya.” (Lihat Fathul Bari (12/368), diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Radiyallahuanh).

Dalam riwayat lain :

“Dan jangan dia kisahkan kecuali kepada orang yang menyayangi atau mempunyai pandangan.” (H.R Ahmad (4/10), dishahihkan dalam shahih Sunan Abu dawud,(3/947))

Dalam riwayat lain :

“Dan janganlah dia kishakan kecuali kepada orang yang alim (berilmu) atau pemberi nasehat (Ash Shahihah (1/186 no.120), lihat juga Fathul bari( 12/369))

dalam Al-Qur’an surat Yusuf  ayat 4 yang ana kutip sebelumnya pun sebenernya juga sudah dijelaskan, di situ kita lihat bagaimana Nabi Yakub ‘alaihi salam menasehati Nabi Yusuf ‘alaihi salam  untuk tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudaranya yang lain, karena nabi Yakub tau bahwa saudara-saudara Nabi Yusuf yang lain iri hati kepada nabi Yusuf (keculi adiknya yang paling bungsu – Bunyamin)

So..jangan sembarangan juga menceritakan mimpi kita yaa sekalipun itu adalah mimpi yang baik.

Lalu bagaimana untuk mimpi yang buruk,

1.       mengucap ucapan do’a Isti’adzah (berlindung)
dalilnya Masih dari Hadits Abu sa’id Al Khudri Radiyallahuanh  di atas,

nah kalo untuk do’anya ini yang bisa kita ucapkan :
“Jika salah seorang kamu melihat dalam mimpinya apa yang tidak disukainya, hendaklah dia berkata ketika bangun tidur :”a’uudzubimaa ‘aadzat bihi malaaikatullahi wa rasuluhu min syarri ru-yaa ya hadzihi an yushiibanii fiihaa maa akrahu fii diinii wa dunyaa ya. (Aku berlindung dengan sesutau yang para Malaikat Allah dan Rasul-rasul-Nya berlindung dengannya dari kejahatan mimpiku ini (jangan sampai) aku ditimpa apa yang tidak aku sukai dalam urusan dien dan duniaku.)” (dishahihkan oleh Ibnu Hajar , Fathul Bari 12/371)

2.       Meludah ke arah kiri, dalil nya  hadits  dari abu Qatadah yang ana kutip sebelumnya di awal
Dari abu Qatadah dari Nabi shalallahu’alaihi wa salam :

“Mimpi yang benar adalah dari Allah dan alhulm dari syaithan. Maka jika seseorang kamu mengalami hulm, hendaklah dia berlindung daripadanya, lalu meludah ke arah kirinya, maka itu tidak akan membahayakannya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

3.       Menukar Posis tidurnya
Di dalam shahih Muslim, dari Jabir diriwayatkan secara marfu’ (sampai kepada Nabi shalallahu’alaihi wa salam) :

“Jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah dia meludah kea rah kirinya tiga kali dan berlindung kepada Allah dari syaithan tiga kali, lalu mengubah posisi tidur yang sebelumnya.” (HR Muslim, dengan Syarh An-Nawai, 15/19)
4.      
Bangun dan menegakkan shalat

Dalilnya diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radiyallahuanh, bahwa Rasulullah bersabda :
“Maka jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang tidak disukainya, hendaklah dia bangun dan Shalat.” (Syarh Shahih Muslim, 15/21)

5.       Tidak menceritakannya kepada siapapun
Dalilnya  juga masih bisa kita lihat dari  Hadits Abu sa’id Al Khudri Radiyallahuanh.

Ya iyalah..orang mimpi yang baik aja ga boleh sembarangn diceritakan..ya apalagi mimpi yang buruk yaa sudah tidak usah diceritakan.

Nah..Ikhwatifillah untuk efektifnya kalo kita mimpi buruk sebenernya yaa cukup bangun terus shalat dah…insya Allah dengan shalat sudah mencukupi, karena shalat menghimpun sunnah-sunnah yang telah disebutkan hadits-hadits di atas.

Dengan shalat berarti otomatis akan terdapat aktifitas seperti berpindah (mengganti Posisi), lalu meludah sebanyak 3 kali bisa kita lakukan ketika berkumur-kumur dalam wudlu,( coba bayangin kalo kita ambil sunnah meludah 3 kali ke arah kiri saja..mending kalo disebelah kita Jendela…lah kalo yang tidur di sebelah kiri kita Suami/Istri/Saudara kita gimana…? Masa mau kita ludahin he… ^_^), lalu ucapan do’a Istiadzah juga bisa kita baca dalam shalat, ditambah lagi baca surat-surat yang disunnahkan bisa menjauhkan kita dari syaithan seperti ayat kursi…Insya  Allah mencukupi.

Nah..ini saja kiranya yang dapat ana share…lebih dari ini afwan jiddan tidak ada pengetahuan ana padanya terlebih bila harus menjelaskan kaifiyah menafsirkan mimpi,

jadi kesimpulannya benar bahwa mimpi yang baik itu bisa di ta’wilkan, namun perlu difahami bahwa ilmu tentang ta’wil mimpi adalah termasuk ilmu para Nabi dan sebagian orang beriman yang Allah Kehendaki, wallahu’alam setelah generasi Tabi’in seperti salah satunya Muhammad Ibnu Sirrin apakah masih ada para ulama yang menguasainya, yang pasti ikhwatifillah jangan sembarangan menceritakan mimpi antum/na kepada seseorang yaa… selain itu meskipun mendapatkan mimpi yang baik janganlah hanya bersandar kepada mimpi tersebut sehingga kita malas atau bahkan menjadi tidak mau berusaha ingat firman Allah :

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Q.S Ar-Ra’d : 11)

Alhamdulillahirabbil ‘alamin…Al haqqu min Rabbik fa laa taquunanna minal mumtarin,  
Subhaanakallahumma wa bihamdika asyhadu alaa ilaaha illa anta astghhfiruka wa atuubu ilaika..

Wallahu a’lam bi shawab

Have a Nice Dream, ~_~ Z…z..Z…z…

Kamar Tidur, 22 Jumadil Akhir 1433 H, 11:30 PM
Muhammad Haritzahzen